5 kebiasaan buruk dalam fotografi

Selama saya menjadi fotografer banyak hal-hal yang menjadi kebiasaan buruk para juru potret yang sebenarnya dapat dihindari jika mau memulainya sedari dini untuk menghindari kerugiannya lebih lanjut. Kebiasaan buruk itu biasanya :

1 . Tidak memeriksa kelengkapan peralatan.
Memang biasanya perlengkapan fotografi tersimpan dalam satu tas, tidak ada salahnya untuk men-cek kembali jika keesokan harinya ingin digunakan untuk pemotretan. Yang paling sering tertinggal adalah kartu memori yang lupa dikembalikan setelah mentransfer gambar ke komputer dan batere kamera yang sedang direcharge.

2 . Tidak memeriksa kembali setting di kamera.
Pernah suatu ketika kamera saya dipinjam seorang teman, beberapa jam sebelum acara pemotretan dimulai, saya iseng-iseng men-cek kembali settingannya, wuih ternyata berbeda 180 derajat dengan settingan yang saya pakai. Untung saya sempat men-cek nya kembali, coba kalau tidak...

3 . Terlalu bergantung pada Photoshop.
Saya tidak anti pada Photoshop, malah banyak terbantu karena kahadirannya. Tapi jangan sampai kemajuan teknologi digital menghapuskan kebiasaan baik kita untuk selalu teliti pada detail obyek foto kita dan tidak mentang-mentang semuanya dapat diperbaiki di Photoshop. Misalnya; pemasangan dasi yang kurang proporsional, sisiran rambut yang belum sempurna, lem bulu mata palsu yang copot pada ujungnya.
Lebih teliti pada saat pemotretan tentu akan menghemat waktu dan tenaga pada bagian editing.

4 . Mudah terpesona pada kamera baru.
Memang sesuatu yang wajar jika ada kamera baru dirilis, kita jadi ingin ikut memiliki. Tapi seperti kita tahu, dalam teknologi digital pasti nanti selalu saja ada yang baru menggantikan yang lama. Dalam hal ini tentunya lebih bijaksana jika kita menginvestasikannya pada peralatan yang lebih awet, variasi lensa misalnya.

5 . Menyalahkan peralatan,obyek foto atau keadaan.
Ketika kita memotret sebuah obyek dan hasilnya tidak seperti yang kita inginkan, biasanya dengan mudahnya kita menyalahkan peralatan, obyeknya atau situasi. Ah, si modelnya mahal senyumnya, kalau saja lensa saya lebih tele, langitnya gelap karena kemarin motretnya keburu sore. Ingatlah teman, bahwa semuanya tergantung dari sang fotografer, the man behind the camera, dan bukan yang lain.
« Previous
 
Next »
 

0 komentar:

Your comment / 5 kebiasaan buruk dalam fotografi